Rangkumlah materi berikut ini di buku catatan bahasa indonesia!
A.
Pengertian Surat
Surat adalah suatu sarana yang menyampaikan pernyataan maupun
informasi secara tertulis dari pihak yang satu kepada pihak yang lain, baik
atas nama sendiri, maupun atas nama jabatannya dalam sebuah organisasi,
instansi, atau perusahaan .
(Tedjasutisna, 1995: 75).
Senada dengan pendapat Tedjasutisna surat adalah
salah satu sarana komunikasi terulis untuk menyampaikan informasi dari satu
pihak (organisasi, orang atau instansi) kepada pihak lain (orang, organisasi,
atau instansi).
(Arifin, 1996:2).
Surat merupakan media
komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan atau informasi secara
tertulis dari satu pihak kepada pihak lain. Terdapat beberapa macam-macam surat
jika dilihat berdasarkan format dan tujuannya, misalnya surat pribadi atau
surat resmi.
B.
Jenis-Jenis Surat
Berikut ini merupakan macam-macma surat
dan jenis-jenisnya antara lain terdiri dari surat pribadi, surat resmi, surat
niaga, surat dinas, dan surat lamaran kerja.
Ø Surat Pribadi
Jenis surat yang pertama adalah surat pribadi.
Surat pribadi merupakan jenis surat yang digunakan untuk kepentingan pribadi
atau individu tertentu, bisa berupa interaksi dan korespondensi antar keluarga
atau teman saja.
Ciri-ciri surat pribadi antara lain
tidak menggunakan kop surat, tidak memiliki nomor surat, jenis salam pembuka
dan penutup bervariasi, penggunaan bahasa bebas dan cenderung tidak resmi,
serta format surat yang bebas, tidak terikat aturan tertentu.
Ø Surat Resmi
Surat resmi adalah jenis surat yang
digunakan untuk kepentingan resmi, bisa dari perseorangan, instansi, atau
organisasi tertentu. Hal-hal resmi tersebut mencakup undangan, pemberitahuan,
edaran, dan sebagainya, yang bersifat formal.
Ciri-ciri surat resmi antara lain
menggunakan kop surat, memiliki nomor surat, lampiran, dan perihal, menggunakan
salam pembuka dan penutup yang umum, menggunakan bahasa resmi dan baku,
menyertakan stempel lembaga resmi jika ada, serta menggunakan format yang baku.
C. Surat
Lamaran Kerja
Surat lamaran kerja merupakan jenis surat yang dibuat
dan dikirimkan oleh seseorang yang ingin bekerja di kantor, perusahaan, atau
instansi tertentu yang dituju.
Bedasarkan formatnya, surat lamaran kerja termasuk
dalam surat resmi atau surat dinas, namun sering dikategorikan sebagai jenis
surat sendiri. Hal ini karena jenis surat ini banyak dibuat dan sering ditemui
dalam kehidupan sehari-hari.
Bagian-bagian pada surat lamaran pekerjaan antara lain adalah tempat dan
tanggal pembuatan surat, nomor surat, lampiran, perihal, alamat tujuan, salam
pembuka, isi dan maksud, salam penutup, serta tanda tangan dan nmaa terang
pengirim.
D. Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan
Ø Kepala Surat
Kepala surat umumnya terdiri dari nama pribadi, alamat
lengkap, nomor telepon dan alamat e-mail ataupun situs. Fungsi umum kepala
surat adalah agar identitas segera diketahui perekrut atau perusahaan yang
memberikan lowongan pekerjaan.
Ø Tanggal Surat
Penulisan tanggal surat sebaiknya lengkap (tidak
disingkat). Penulisan nama bulan disesuaikan EYD, misal bulan November
sebaiknya tidak ditulis dengan Nopember. Penulisan tanggal umumnya diletakkan
tepat di bawah kepala surat.
Ø Hal (Perihal)
Bagian ini dapat disebut juga sebagai judul surat.
Bagian ini menginformasikan tujuan surat ini dibuat, yaitu melamar pekerjaan.
Penulisan hal atau perihal disesuaikan dengan kaidah penulisan judul, yaitu
setiap kata diawali huruf kapital, kecuali preoposisi, konjungsi, dan kata
bantu.
Ø Lampiran
Fungsi lampiran adalah untuk menginformasikan bahwa
surat lamaran kerja tersebut disertai dengan dokumen penting lainnya atau
tidak. Bagian ini dicantumkan untuk menginformasikan berapa banyak berkas yang
menyertai surat lamaran. Misalnya CV, fotokopi ijazah, transkip nilai, dan KTP.
Kata lampiran tidak perlu ditulis jika memang tidak ada dokumen yang ikut
disertakan dalam surat lamaran kerja. Penulisan kata lampiran diikuti dengan
tanda baca titik dua ( : ). Jumlah berkas lampiran ditulis dengan huruf (bukan
dengan angka) dan diakhiri tanpa tanda baca.
Ø Alamat Tujuan
Alamat tujuan terdiri dari nama penerima surat, nama
instansi/lembaga dan alamat penerima surat. Dasar penulisan sama dengan dasar
penulisan pada kepala surat, tetapi ditambahkan kata “Yth.” Sebelum nama
penerima atau kata “Kepada” di atas nama penerima. Kedua kata alamat itu tidak
dianjurkan menggunakan keduanya secara bersamaan karena menimbulkan kesan tidak
efektik pada kebahasaan yang di gunakan. Jadi pilih salah satu diantaranya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan alamat
adalah:
·
yang
terhormat disingkat Yth,
·
Huruf awal
pada singkatan Yth. ditulis dengan huruf kapital,
·
Kata kepada
tidak perlu dicantumkan,
·
Sapaan ibu,
bapak, saudara, dapat digunakan jika diikuti dengan nama orang dan huruf awal
sapaan-sapaan itu ditulis dengan huruf kapital,
·
Gelar
akademik dan pangkat dapat dicantumkan jika di ikuti nama orang.
·
Jika jabatan
seseorang dicantumkan, kata sapaan tidak digunakan agar tidak ada kerancuan
penulisan,
·
Kata jalan
jangan disingkat dengan Jln.
·
Kata nomor
tidak perlu ditulis karena merupakan hal yang mubazir,
·
Kode pos
ditulis setelah penulisan nama kota,
·
Akhir baris
alamat tujuan tidak diikuti tanda titik
Ø Salam Pembuka
Salam pembuka umumnya menggunakan kalimat “Dengan
hormat” “Assalamualaikum” atau “Salam Sejahtera” yang diakhiri dengan tanda
baca koma (,).
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan
salam pembuka adalah:
·
Bentuk yang
lazim digunakan sebagai salah satu salam pembuka adalah Dengan hormat, Salam
sejahtera, Saudara… yang terhormat, Ibu/Bapak… yang terhormat,Saudara…, atau
diganti Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh,
·
Huruf awal
kata ditulis dengan huruf kapital,
·
Penulisan
salam pembuka diikuti tanda koma,
·
Bentuk salam
pembuka ditulis pada margin kiri,
·
Penulisan
bentuk salam pembuka tidak menjorok ke dalam sebagai alenia baru,
·
Biasanya
salam pembuka digunakan pada surat-surat yang berisi berita.
Ø Isi Surat
Isi surat adalah bagian untuk mengemukakan makdud
serta menginformasikan sekilas pandang tentang jadi diri anda. Isi surat harus
informatif, efektif, dan sistematis. Informatif berarti isi surat mudah mengerti.
Efektif berarti isi surat terfokus dan tidak berlebihan. Sistematis berarti isi
surat sebaiknya tidak terlalu panjang ataupun pendek. Informasi yang umum
terdapat terdapat pada isi surat lamaran kerja ialah : sumber informasi
lowongan, identitas/deskripsi diri singkat, ucapan terimakasih dan ungkapan
harapan apabila ada.
Bagian ini berisi informasi mengenai kemampuan
pelamar, keterampilan, dan pengalaman yang relevan dengan posisi yang hendak
dilamar. Pada bagian ini, sebaiknya mencantumkan kalimat yang menunjukkan
keyakinan para peserta. Untuk mengarahkan dan menarik perhatian pembaca, dalam
paragraf pembuka perlu disampaikan pendahuluan atau latar belakang yang terkait
dengan pokok pembicaraan secara singkat dan jelas. Selanjutnya, langsung masuk
ke dalam paragraf isi untuk menyampaikan maksud yang diinginkan secara jelas.
Paragraf isi lebih panjang daripada paragraf pembuka atau penutup.
Ø Salam Penutup
Salam penutup dapat menggunakan kalimat “Hormat Saya”
atau “Wassalamualaikum” diakhiri dengan tanda baca koma (,).
Jika maksud yang ingin disampaikan sudah terpenuhi, akhiri dengan
paragraf penutup dengan menyampaikan simpulan atau ungkapan terimakasih secara
tegas dan singkat. Umumnya paragraf penutup surat ini hanya sebuah kalimat
pendek seperti Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima
kasih atau Atas bantuan dan perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan
terima kasih.
Sebelum dibubuhi tanda tangan (dan cap) pengirim,
terdapat salam penutup yang lazimnya ditulis dengan hormat kami, salam
takzim, wasalam, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sementara
itu, perlu diingat bahwa surat dinas yang diterbitkan oleh lembaga sudah
mempunyai kop surat yang di dalamnya sudah tertera alamat dan tanggal. Jadi,
tidak perlu diterapkan lagi pada bagian akhir.
Ø Tanda Tangan dan Nama Terang
Menandatangani surat sebaiknya dengan jelas ukuran
yang proporsional. Sebaiknya menggunakan tinta warna gelap dan netral
(hitam/biru). Nama terang dituliskan tepat di bawah tanda tangan dan diisikan
nama lengkap beserta gelar.
Keresmian surat dinas lebih kuat dan tingkat kekuatan
itu bertambah jika dibubuhi tanda tangan penerbit atau pengirim atau penanggung
jawab surat. Berkaitan dengan hal ini identitas kedinasan penanda tangan harus
jelas. Idnetitas kedinasan tersebut meliputi jabatan, NIP, dan cap dinas atau
cap jabatan. Nama penanda tangan tidak digaris bawahi dan tidak diletakkan di
dalam kurung. Selain itu, singkatan NIP tidak diberi tanda titik dan angkanya
tidak dipisahkan per tiga angka sebagaimana yang sering ditemukan dalam surat
dinas.
ABSEN KELAS XII MIA Klik di sini
ABSEN KELAS XII IIS Klik di sini
0 komentar:
Posting Komentar