ABSEN
BUATLAH POWER POIN TEKS DARI MATERI BERIKUT
Tugas membuat Power Poin
-Minimal 6 slide
- kirim file via WA (085764444382)
- Dikumpulkan terahir sampai tgl 5 September (Lebih Cepat Lebih Baik)
TEORI KEADAAN TETAP
Teori Keadaan Tetap menyebutkan bahwa alam semesta selalu memuai dengan laju tetap dan materi baru terus menerus tercipta. Akibatnya, dalam ruang tertentu selalu dipadati oleh materi yang berjumlah tetap. Teori ini diajukan oleh ahli kosmologi bangsa Inggris (Fred Hoyle, Herman Bondi dan Thomas Gold). Dikatakan bahwa alam semesta ini tak berawal dan tak berakhir. Di mana-mana sama setiap saat. Agar alam semesta selalu dalam keadaan begitu maka perlu diciptakan bahan baru secara sinambung. Bahan baru ini menimbulkan tekanan yang memaksa alam semesta memuai secara terus-menerus. Bahan baru tersebut selanjutnya memadat menjadi galaksi untuk mengisi kekosongan yang ditimbulkan karena pemuaian.TEORI DENTUMAN BESAR (BIG BANG)
Teori Dentuman Besar menyatakan
bahwa alam semesta ini bermula dari suatu ledakan dahsyat (Big Bang) dan
galaksi akan meluas tanpa batas. Teori lahir dari pemikiran ahli fisika Amerika
(George Gamow). Ia mengatakan bahwa pada mulanya, alam semsta ini seperti bola
raksasa yang sangat padat. Bola raksasa ini terdiri dari neutron dan tenaga
pancaran yang disebut ‘Ylem” (diucapkan ‘ailem’). Sekitar 18 milyar tahun yang
lalu, ylem ini meledak dahsyat. Bola mengembang sehingga berkurang kepadatannya
dan turunlah suhunya dari milyaran derajad hingga jutaan derajad. Pada suhu
sekitar 60 juta derajad semua neutron berubah menjadi proton dan elektron.
Bersamaan dengan suhu yang menurun, terbentuklah semua unsur yang ada di alam
sekarang ini. Pada suhu sekitar 300 derajad semua unsur berubah menjadi gas.
Gumpalan gas inilah yang menjadi awal dari sebuah galaksi. Pengertian lebih
lanjut tentang teori BIG BANG :
Melalui dua proyek besar pemetaan galaksi yang dilakukan hingga kini, para ilmuwan
telah membuat penemuan yang memberikan dukungan sangat penting bagi teori
"Big Bang". Hasil penelitian tersebut disampaikan pada pertemuan
musim dingin American Astronomical Society.Luasnya penyebaran galaksi-galaksi
dinilai oleh para astrofisikawan sebagai salah satu warisan terpenting dari
tahap-tahap awal alam semesta yang masih ada hingga saat ini. Oleh karenanya,
adalah mungkin untuk mengacu pada informasi tentang penyebaran dan letak
galaksi-galaksi sebagai "sebuah jendela yang membuka pengetahuan tentang
sejarah alam semesta."Dalam penelitian mereka yang berlangsung beberapa
tahun, dua kelompok peneliti yang berbeda, yang terdiri dari ilmuwan Inggris,
Australia dan Amerika, berhasil membuat peta tiga dimensi dari sekitar 266.000
galaksi. Para ilmuwan tersebut membandingkan data tentang penyebaran galaksi
yang mereka kumpulkan dengan data dari Cosmic Background Radiation [Radiasi
Latar Alam Semesta] yang dipancarkan ke segenap penjuru alam semesta, dan
membuat penemuan penting berkenaan dengan asal usul galaksi-galaksi. Para
peneliti yang mengkaji data tersebut menyimpulkan bahwa galaksi-galaksi
terbentuk pada materi yang terbentuk 350.000 tahun setelah peristiwa Big Bang,
di mana materi ini saling bertemu dan mengumpul, dan kemudian mendapatkan bentuknya
akibat pengaruh gaya gravitasi.Menurut teori Big Bang, segala sesuatu berawal
dari ledakan satu titik tunggal berkerapatan tak terhingga dan bervolume nol.
Seiring dengan berjalannya waktu, ruang angkasa mengembang dan ruang yang
memisahkan antara benda-benda langit pun mengembang.
Penemuan tersebut membenarkan teori
Big Bang, yang menyatakan bahwa jagat raya berawal dari ledakan satu titik
tunggal bervolume nol dan berkerapatan tak terhingga yang terjadi sekitar 14
miliar tahun lalu. Teori ini terus-menerus dibuktikan kebenarannya melalui
sejumlah pengkajian yang terdiri dari puluhan tahun pengamatan astronomi, dan
berdiri tegar tak terkalahkan di atas pijakan yang teramat kokoh. Big Bang
diterima oleh sebagian besar astrofisikawan masa kini, dan menjadi bukti ilmiah
yang membenarkan kenyataan bahwa Allah telah menciptakan alam semesta dari
ketiadaan.Dalam penelitiannya selama sepuluh tahun, Observatorium
Anglo-Australia di negara bagian New South Wales, Australia, menentukan letak
221.000 galaksi di jagat raya dengan menggunakan teknik pemetaan tiga dimensi.
Pemetaan ini, yang dilakukan dengan bantuan teleskop bergaris tengah 3,9 meter
pada menara observatorium itu, hampir sepuluh kali lebih besar dari penelitian
serupa sebelumnya.(Di bawah pimpinan Dr. Matthew Colless, kepala observatorium
tersebut, kelompok ilmuwan ini pertama-tama menentukan letak dan jarak
antar-galaksi. Lalu mereka membuat model penyebaran galaksi-galaksi dan
mempelajari variasi-variasi teramat kecil dalam model ini secara amat rinci.
Para ilmuwan tersebut mengajukan
hasil penelitian mereka untuk diterbitkan dalam jurnal Monthly Notices of the
Royal Astronomical Society [Warta Bulanan Masyarakat Astronomi Kerajaan].Dalam
pengkajian serupa yang dilakukan oleh Observatorium Apache Point di New Mexico,
Amerika Serikat, letak dari sekitar 46.000 galaksi di wilayah lain dari jagat
raya juga dipetakan dengan cara serupa dan penyebarannya diteliti. Penelitian
ini, yang menggunakan teleskop Sloan bergaris tengah 2,5 meter, diketuai oleh
Daniel Eisenstein dari Universitas Arizona, dan akan diterbitkan dalam
Astrophysical Journal [Jurnal Astrofisika]. Hasil yang dicapai oleh dua
kelompok peneliti ini diumumkan dalam pertemuan musim dingin American
Astronomical Society [Masyarakat Astronomi Amerika] di San Diego, California,
Amerika Serikat pada tanggal 11 Januari 2005.Data yang diperoleh dari satelit
COBE pada tahun 1992 mengungkap adanya fluktuasi sangat kecil pada pancaran
Radiasi Latar Alam Semesta.
Big Bang dalam kosmologi adalah salah satu teori ilmu pengetahuan yang
menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta.
Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini
terbentuk dari ledakan mahadahsyat yang terjadi sekitar 13.700 juta tahun lalu.
Ledakan ini melontarkan materi dalam jumlah sangat besar ke segala penjuru alam
semesta. Materi-materi ini kemudian yang kemudian mengisi alam semesta ini
dalam bentuk bintang, planet, debu kosmis, asteroid/meteor, energi,
dan partikel lainnya
dialam semesta ini.
Para ilmuwan juga percaya bawa Big Bang membentuk sistem tata surya.
Ide sentral dari teori ini adalah bahwa teori relativitas umum dapat
dikombinasikan dengan hasil pemantauan dalam skala besar pada
pergerakan galaksi terhadap
satu sama lain, dan meramalkan bahwa suatu saat alam semesta akan kembali atau
terus. Konsekuensi alami dari Teori Big Bang yaitu pada masa lampau alam
semesta punya suhu yang
jauh lebih tinggi dan kerapatan yang jauh lebih tinggi.
Big-Bang dan Alam Semesta yang
Mengembang
Pada tahun 1929 Astronom Amerika Serikat, Edwin Hubble melakukan observasi dan
melihat Galaksi yang jauh dan bergerak selalu menjauhi kita dengan kecepatan
yang tinggi. Ia juga melihat jarak antara Galaksi-galaksi bertambah setiap
saat. Penemuan Hubble ini menunjukkan bahwa Alam Semesta kita tidaklah statis
seperti yang dipercaya sejak lama, namun bergerak mengembang. Kemudian ini
menimbulkan suatu perkiraan bahwa Alam Semesta bermula dari suatu ledakan
sangat besar pada suatu saat di masa lampau yang dinamakan Dentuman Besar.
Pada saat itu dimana Alam Semesta memiliki ukuran nol, dan berada pada
kerapatan dan panas tak terhingga; kemudian meledak dan mengembang dengan laju
pengembangan yang kritis, yang tidak terlalu lambat untuk membuatnya segera
mengerut, atau terlalu cepat sehingga membuatnya menjadi kurang lebih kosong.
Dan sesudah itu, kurang lebih jutaan tahun berikutnya, Alam Semesta akan terus
mengembang tanpa kejadian-kejadian lain apapun. Alam Semesta secara keseluruhan
akan terus mengembang dan mendingin.
Alam Semesta berkembang, dengan laju 5%-10% per seribu juta tahun. Alam Semesta
akan mengembang terus,namun dengan kelajuan yang semakin kecil,dan semakin
kecil, meskipun tidak benar-benar mencapai nol. Walaupun andaikata Alam Semesta
berkontraksi, ini tidak akan terjadi setidaknya untuk beberapa milyar tahun
lagi.
Berbagai macam energi yang ada di Alam Semesta ini jika ditelusuri adalah
berasal dari energi Big Bang, yaitu energi pada saat penciptaan. Jumlah total
seluruh energi di Alam Semesta ini adalah tepat nol.
TEORI ALAM SEMESTA YANG BERAYUN
Tampaknya Teori Alam Semesta yang Berayun merupakan kelajutan dari teori
Dentuman Besar. Para ahli menemukan bahwa gerak galaksi yang saling menjauh itu
menunjukkan tanda-tanda makin melambat. Pelambatan ini menghasilkan suatu
spekulasi bahwa alam semesta ini melengkung positif. Apabila benar demikian
maka berarti alam semesta ini tak bertepi tetapi tidak tanpa batas. Sehingga,
pada suatu waktu semua materi akan berhenti dan mulai mengerut lagi sebagai
akibat gaya (tarik) gravitasi. Semua materi akan termampat lagi menjadi sebuah
bola raksasa dan selanjutnya akan meledak lagi. Terbentuklah alam semsta
seperti yang kita alami saat ini. Selama proses mengembang dan mengkerut,
memampat dan meledak tiada materi yang rusak atau tercipta, melainkan hanya
beubah tatanannya.
Hingga sekarang teori dentuman besar (BIG BANG ) merupakan teori yang paling
kuat tentang asal-usul Jagat Raya
ANGGOTA JAGAT RAYA
Galaksi
Galaksi adalah tata bintang. Galaksi kita dikenal dengan Bima Sakti. Dalam
galaksi kita kira-kira terdapat 200 milyar bintang.Bima Sakti berbentuk spiral
(gulungan), tetapi karena Bumi terletak di dalam galaksi, kita melihatnya
sebagai pita kabur berisikan bintang-bintang. Bima Sakti kira-kira terbentang
selebar 100000 tahun cahaya, dan bagian tengahnya kira-kira setebal 15000 tahun
cahaya. Tata surya kita terletak sekitar 30000 tahun cahaya dari pusat galaksi.
Bintang selalu
berada dalam kelompok-kelompok yang disebut galaksi, bersama dengan gas, debu, dan "materi gelap";
±10-20% galaksi terdiri dari bintang, gas, dan debu. Galaksi terjaga oleh
gaya gravitasi dan
bagian galaksi yang mengorbit ke suatu pusat.Ada beberapa bukti bahwa lubang hitam mungkin
ada di pusat beberapa, atau kebanyakan galaksi. Galaksi ber-evolusi dari protogalaksi.Terdapat banyak Galaksi di
alam semesta, contohnya: Galaksi Bimasakti,Galaksi Andromeda,maupun Galaksi
yang belum diberi nama atau belum ditemukan.Matahari hanyalah satu dari sekian
ribu bintang yang terdapat di galaksi bimasakti. Pusat dari bimasakti
diperkirakan bintang yang memiliki ukuran beberapa kali lebih besar dari
matahari.
GALAKSI BIMASAKTI
Jenis galaksi
Galaksi terdapat dalam tiga bentuk utama: ellipticals, spirals, dan tidak sekata
( irregulars ). Gambaran yang lebih lengkap mengenai jenis-jenis galaksi
diberikan oleh aturan Hubble
( Hubble sequence ). Galaksi kita, Bima Sakti, kadang-kala
secara ringkas dipanggil Galaksi (dengan huruf besar), adalah barred spiral
yang besar sekitar 30
kiloparsecs atau 100,000 tahun cahaya diameter,
mengandungi hampir 300 juta bintang dan mempunyai jumlah keseluruhan jisim
sekitar satu trillion kali ganda jisim matahari.
Dilihat melalui tabir latar belakang bintang yang terletak
dalam galaksi kita (Bima Sakti), galaksi spiral (ESO 269-57) sekitar 150
juta tahun cahayadan
200,000 tahun cahaya melintang.
Dalam spiral galaksi, the spiral arms mempunyai bentuk bersamaan logarithmic spiral, pola
yang boleh dibuktikan secara teorinya hasil dari gangguan dalam jisim bintang
berputar secara sekata. Seperti bintang, lengan spiral juga berputar pada satu
pusat, tetapi ia berlaku pada angular velocity tetap.
Ini bererti bahawa bintang bergerak kedalam dan keluar lengan spiral. Lengan
spiral dijangkakan sebagai kawasan kepadatan tinggi atau gelombang kepadatan.
Ketika bintang bergerak ke dalam lengan, ia menjadi perlahan, dengan itu
menghasilkan kepadatan lebih tinggi; ia menyerupai "gelombang"
pergerakan perlahan sepanjang highway yang dipenuhi kereta.Lengan galaksi jelas
kelihatan disebabkan kepadatan tinggi memudahkan pembentukan bintang dan dengan
itu ia mempunyai banyak bintang muda dan terang.
2. Struktur berskala besar
Ruang antara galaksi hampir kosong, kecuali bagi awan gas intergalaktik.
Hanya sebahagian kecil galaksi wujud secara bersendirian; dan ia dikenali sebagai
galaksi lapangan ('field Galaksi'). Kebanyakan galaksi terikat oleh daya
tarikan graviti dengan beberapa galaksi yang lain. Struktur yang mengandungi
sehingga 50 galaksi dipanggil sebagai kelompok galaksi ( groups of galaksi
), dan struktur mengandungi beribu-ribu galaksi terkandung dalam
kawasan beberapa megaparsec melintang
dikenali sebagai gugusan
galaksi. Gugusan super
( Supercluster ) adalah satu kumpulan besar bintang yang
mengandungi beribu juta galaksi, dalam gugusan, kelompok, dan kadang-kala
bersendirian; sepanjang yang kita ketahui alam sejagat adalah sekata pada skala
lebih dari ini.
Galaksi kita merupakan ahli Kumpulan Tempatan ( Local Group ),
dan bersama-sama dengan Galaksi
Andromeda menguasainya; pada keseluruhannya Kumpulan Tempatan
mengandungi sekitar 30 galaksi dalam ruang sekitar ten megaparsecs melintang. Kumpulan
Tempatan merupakan sebahagian dari Gugusan super tempatan ( Local Supercluster
), juga dikenali sebagai Virgo Supercluster.
3. Sejarah
Pada tahun 1610, Galileo Galilei menggunakan
teleskop untuk mengkaji jalur terang di langit yang dikenali sebagai Milky Way
dan mendapati bahawa ia terdiri daripada bintang malap yang banyak. Dalam
treatise pada tahun 1755, Immanuel Kant,
menggunakan hasil kerja awal olehastronomi Thomas Wright,
menjangkakan (secara benar) bahawa galaksi terdiri daripada sejumlah besar
bintang yang berputar, dikekalkan oleh daya tarikan graviti seumpama dengan
sistem suria tetapi pada skala yang lebih besar. Cakera bintang yang terhasil
akan dilihat sebagai jalur di langit dari sudut pandangan kita pada kedudukan
dalam cakera. Kant juga menjangkakan bahawa sebahagian nebula yang kelihatan di langit
mungkin galaksi yang terasing.
Pada akhir abad ke 18, Charles Messier mengumpulkan
katalog mengandungi 109 nebulae paling jelas, kemudian diikuti dengan katalog
5000 nebulae dihimpun oleh William Herschel. Pada
tahun 1845, Lord Rosse membina teleskop baru dan
mampu membezakan antara nebulae elliptical dan spiral nebulae. Dia juga berjaya
mengenal pasti sumber titik individu sebahagian dari nebulae ini, menyokong
jangkaan Kant yang lebih awal. Bagaimanapun, nebulae tidak diterima umum
sebagai galaksi terasing jauh sehingga pekara itu diselesaikan oleh Edwin Hubble pada
awal 1920andengan menggunakan
teleskop baru. Dia berjaya menyelesaikan bahagian luar sesetengah spiral
nebulae sebagai kumpulan bintang individual dan mengenal pasti sebahagian pengubah Cepheid ( Cepheid variable ),
dengan itu membenarkan anggaran mengenai jarak kepada nebulae: ia terlalu jauh
untuk menjadi sebahagian Bima Sakti Milky Way. Pada tahun 1936, Hubble menghasilkan sistem
pengkelasan untuk Galaksi yang masih digunakan sehingga hari ini, aturan Hubble.
Cubaan pertama menjelaskan bentuk Bima Sakti dan kedudukan matahari di dalamnya
dijalankan oleh William
Herschel pada tahun 1785 dengan
mengira dengan cermat jumlah bintang pada kedudukan berlainan di langit.
Menggunakan pendekatan yang lebih baik, Kapteyn pada
tahun 1920arrived at the picture
of a small (diameter ~15 kiloparsecs) ellipsoid galaxy with the sun close to
the center. Kaedah berlainan digunakan olehHarlow Shapley berasaskan
pengkatalog globular
cluster mendorong kepada gambaran berlainan: cakera leper
dengan diameter sekitar ~70 kiloparsecs dan matahari jauh dari pusat. Kedua
analisa gagal mengambil kira penyerapan cahaya oleh habuk interstellar dust
yang hadir dalamgalactic
plane; apabila Robert Julius Trumpler mengambil
kira kesan ini pada 1930 dengan
mengkaji open cluster,
gambar galaksi kita hari ini seperti digambarkan di atas muncul.
Pada tahun 1944, Hendrik van de Hulst menjangkakan
radiasi microwave pada
jarak gelombang 21 sentimeter,
terhasil dari gas hidrogen atomik
interstellar atomic; radiasi ini dikesan pada tahun 1951. Radiasi ini
membenarkan kajian mengenai Galaksi yang lebih baik kerana ia tidak terjejas
oleh penyerapan debu dan Doppler
shiftnya boleh digunakan untuk memetakan pergerakan gas dalam
Galaksi. Pemerhatian ini membawa kepada postulation of a rotating bar structure
dipusat Galaksi. Dengan teleskop radio yang lebih baik, gas hidrogen boleh
dijejak dalam Galaksi lain. Pada tahun 1970-an ia disedari bahawa jumlah
keseluruhan jisim yang dapat dilihat (dari bintang dan gas) tidak memberikan
kelajuan putaran gas, dengan itu mendorong kepada postulation jisim gelap ( dark matter ).
Bermula pada 1990-an, Teleskop Angkasa Hubble ( Hubble
Space Telescope ) menghasilkan pemantauan lebih baik. Antara
lain, ia mengesahkan bahawa jisim gelap yang hilang dalam galaksi kita tidak
semata-mata terdiri dari bintang kecil yang malap. Ia mengambil gambar Hubble Deep Field,
memberikan bukti bahawa dalam alam yang dapat dilihat sahaja, wujudnya beratus
juta Galaksi.
Pada tahun 2004, galaksi Abell 1835 IR1916 menjadi
galaksi terjauh pernah dilihat manusia.
BINTANG
Bintang merupakan benda langit yang mempunyai cahaya sendiri akibat reaksi inti
di dalamnya. Cahaya bintang terdiri atas gas berpijar yang jika diamati
mengeluarkan cahaya dengan warna yang berbeda, ada yang putih kebiru-birua,
merah, atau kekuning-kuningan. Menurut hukum Fisika, bintang yang memiliki
cahaya putih kebiru-biruan memiliki temperature yang tinggi, semakin kemerahan
atau kuning maka temperaturnya semakin rendah. Dengan mempelajari bab ini maka
kita mengetahui bagaimana proses terbentuknya Jagat Raya, anggota Jagat Raya
seperti Galaksi dan bintang, dan lain-lain yang masih menjadi misteri sampai
saat ini
0 komentar:
Posting Komentar