2. Dakwah secara terang-terangan
Dakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu dilaksanakan secara terang-terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Qur’an Surah 26: 214-216.
Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain sebaga berikut:
1. Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam. Walau banyak yang belum menerima agama Islam, ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sudah masuk Islam, tetapi merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah.
2. Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shafa.
Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri masuk Islam dari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu: Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi SAW) dan Umar bin Khattab. Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada tahun ke-6 dari kenabian, sedangkan Umar bin Khattab (581-644 M). Dan diluar mekah yakni abu zar al-giffari dan tufail bin amr addausy.
Dalam menjalankan dakwahnya, Rasulullah tidak hanya menemukan orang-orang yang mempercayai sekaligus masuk Islam, melainkan ada beberapa orang yang menolak dan menentang dengan hadirnya ajaran Islam ini, salah satunya kaum Quraisy.
Adapun sebab-sebab kaum Quraisy menentang dakwah Rasulullah SAW diantaranya karena mereka keberatan dengan ajaran persamaan hak dan kedudukan antara semua orang, mereka menolak adanya kehidupan setelah kematian, mereka berat meninggalkan agama dan tradisi hidup masyarakat warisan leluhur mereka.
Selain itu mereka menentang keras dan berusaha mengehntikan dakwah Rasulullah SAW sebab Islam melarang menyembah berhala.
Dalam mengahadapi tantangan dari kaum Quraisy, salah saru cara Nabi SAW dengan menyuruh 16 orang sahabatnya untuk hijrah ke Habasyah karena raja di sana memberikan jaminan keamanan.
0 komentar:
Posting Komentar